Cara setting Ad Hoc

 Halo teman, jumpa lagi dengan saya di malam yang kurang menyenangkan ini :( , tapi gapapalah kali ini aku bagi ilmu yang sudah lawas sebenarnya. Jadi bagi teman-teman yang biasanya sering transfer data tapi gapunya kabel Lan /UTP  bisa nih gunakan cara ini yang namanya Ad Hoc.

Jadi sebenarnya Ad Hoc ini menggunakan wifi sebagai perantara pengirimannya, sebenarnya cukup mudah caranya..oke langsung saja kita ke langkah-langkahnya. Disini aku menggunakan windows 8, jadi kemungkinan juga agak berbeda dengan windows 10/7 .


  1. Pertama buka Command Prompt atau biasa dikenal CMD dengan cara di RUN ASMINISTRATOR pada laptop pertama.

  2. Dan setelah terbuka, ketikkan  "netsh wlan set hostednetwork mode=allow ssid=namasaya key=12345678" tanpa petik ya lalu enter, SSID dan KEY nya bisa anda atur sendiri, tapi untuk key mungkin harus ada minimal 8 digit angka atau huruf.
  3. Kemudian ketikkan "netsh wlan start hostednetwork" tanpa petik juga lalu enter, ini untuk mengaktifkan hostpotnya.
  4. Setelah aktif, pergi ke laptop yang satunya, buka wifi yang namanya "namasaya" (karena SSID nya namasaya) dan Passwordnya=12345678 ,lalu connectkan.
  5. Setelah terhubung, coba buka explore dan pilih network dan cari nama  laptop pertama tadi kemudian buka.
  6. Setelah melakukan semua diatas kok harus login lagi, yang gambarnya seperti ini kira-kira. ini adalah setting dari laptop pertama tadi ada yang salah.

  7. Caranya buka Control Panel pada laptop pertama dan ikuti yang ada pada gambar ini.
  8. Setelah itu pergi ke explore lagi, dan taadaaa, mungkin seperti ini jadinya...
Itulah tadi cara Ad Hoc di windows 8, sebarkan, penting lo !!!

Perbedaan BIOS, EFi, dan UEFI


Perbedaan UEFI dan BIOS

Sebenarnya keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai penghubung informasi antara hardware, firmware, dan software. Atau lebih mudahnya baik UEFI maupun BIOS adalah sebuah fungsi yang bertugas pertama kali mengecek kondisi hardware saat komputer/ PC menyala hingga sampai ke mode desktop. BIOS dan UEFI juga berfungsi sebagai penerjemah antara sistem operasi dan firmware komputer.

UEFI hadir untuk menggantikan BIOS dengan membawa fitur dan tampilan baru yang tidak bisa lagi diimplementasikan/dijalankan pada BIOS. Meskipun antara UEFI dan BIOS memiliki fungsi yang sama. Namun keduanya memilikii perbedaan dari segi fitur, kapasitas, keamanan dan performa. UEFI sebagai pengganti BIOS dengan fitur, tampilan dan kemampuan yang bisa mendukung perkembangan teknologi saat ini.

Kelebihan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) dibanding dengan BIOS (Basic Input Output System) :

1.    UEFI  mendukung kapasitas penyimpanan hardisk lebih dari 2 TB, sedangkan BIOS maksimal kapasitas penyimpanan harddisk hanya 2 TB. Dengan kebutuhan penyimpanan data yang terus meningkat, maka fungsi BIOS tidak lagi memenuhi kebutuhan kapasitas yang saat ini semakin meningkat.

2.    BIOS menggunakan Master Boot Record (MBR) untuk menyimpan informasi mengenai data hard drive sementara UEFI menggunakan tabel partisi GUID (GPT). Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa MBR menggunakan entri 32-bit dalam tabel nya yang membatasi partisi fisik total hanya 4. Setiap partisi hanya bisa maksimal 2TB dalam ukuran, sementara GPT menggunakan entri 64-bit dalam tabel yang mana secara dramatis memperluas dukungan untuk kemungkinan ukuran hard drive. Selain itu fitur baru dan perangkat tambahan yang tidak dapat dilaksanakan melalui BIOS

3.    Tampilan UEFI lebih menarik daripada tampilan BIOS. Selain itu saat menggunakan mode UEFI sudah bisa menggunakan mouse, touchpad dan taouchscreen untuk navigasinya. Sehingga lebih user friendly. Sedangkan BIOS hanya bisa menggunakan keyboard.

Diantara BIOS dan UEFI ada satu lagi yang perlu kita ketahui, yaitu BIOS EFI .

BIOS kita pergunakan saat kita ingin mengetahui konfgurasi hardware atau ingin mengubahnya, misalnya seperti mengubah urutan booting ataupun mengaktifkan hardware tertentu dan lainnya. BIOS berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat. Para desainer PC sepakat mengganti BIOS dan dinamakan EFI (Extensible Firmware Interface) diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). EFI (Extensible Firmware Interface) inilah kemudian yang menjadi cikal bakal berkembanya software UEFI.

EFI memiliki fungsi lebih luas dan lebih baik dari BIOS (Basic Input Output System), sebelum sistem operasi loading sistem EFI bisa ditambahkan beberapa kode sendiri, bisa dijalankan di banyak platform, bisa ditulis di bahasa C dan banyak kelebihan lainnya lagi dari EFI (Extensible Firmware Interface). Intel mengembangkan EFI namun hanya berakhir di versi 1.10 dan kemudian menyerahkannya ke sebuah forum UEFI (Unified EFI) dimana para anggotanya adalah produsen besar di bidang komputer seperti AMD, Apple, Dell, dan lainnya.

Spesifikasi dari BIOS EFI :

1.    EFI memiliki fungsi lebih luas dan lebih baik dari BIOS (Basic Input Output System).
2.    Sebelum sistem operasi loading sistem EFI bisa ditambahkan beberapa kode sendiri.
3.    Bisa dijalankan di banyak platform, dan bisa ditulis di bahasa C.
4.     Sistem security pada  BIOS EFI masih lemah dibandingkan dengan BIOS UEFI.


Inilah Perbedaan tampilan antara BIOS, BIOS UEFI, dan BIOS EFI :

Tampilan BIOS



 Tampilan EFI


 Tampilan UEFI

Diambil dari beberapa sumber.